Game yang dibuat dengan RPG Maker sering kali dipandang sebelah mata oleh penggemar JRPG. Hal ini mungkin disebabkan karena keterbatasan teknologi yang digunakan atau tampilan pixel art yang dianggap ketinggalan zaman. Padahal bila kita mau melihat di balik segala keterbatasan tersebut, ada berbagai produk RPG Maker menawarkan pengalaman menarik yang bahkan tidak kalah seru dengan JRPG modern berbujet besar.
Salah satu produk RPG Maker yang layak untuk dilirik adalah Machina of the Planet Tree: Planet Ruler terbitan Sekai Project. Game ini berhasil menyajikan sebuah petualangan JRPG yang solid, lengkap dengan gameplay yang seru dan soundtrack yang keren. Seperti apakah pengalaman yang disajikan gameberjudul panjang ini? Simak ulasan lengkapnya di bawah.
Machina of the Planet Tree: Planet Ruler | Screenshot 1

Mencari Peninggalan Kebudayaan Lama

Machina of the Planet Tree: Planet Ruler berkisah tentang sebuah planet di mana ilmu sihir dan teknologi adalah dua hal yang berkaitan erat. Di planet ini, sihir bisa digunakan dengan memanfaatkan relik kuno bernama Attribute dan dengan memanipulasi energi alam yang disebut Ether. Penggunaan Attribute di masyarakat adalah hal yang lumrah, dan distribusinya diatur oleh lembaga Halbern Academy.
Tokoh utama kita adalah Cram Lanvelouche, seorang Machinarian (arkeolog sekaligus ilmuwan) yang bekerja untuk Halbern Academy. Keseharian Cram diisi dengan menggali dan meneliti Attribute dari reruntuhan kuno. Cram memiliki Attribute berbentuk sarung tangan besar dengan artificial intelligence bernama Cronos tertanam di dalamnya.
Machina of the Planet Tree: Planet Ruler | Screenshot 2
Suatu hari, Cram bertemu dua orang gadis misterius bernama Retla dan Esty. Pertemuan ini membawa Cram ke dalam petualangan dan pencarian Attribute legendaris yang disebut Machina. Tidak jelas seperti apa bentuk Machina tersebut, yang jelas konon katanya Machina memiliki kekuatan yang dapat mengubah takdir seluruh planet.
Ceritanya terdengar klise memang, tapi game ini berhasil menyampaikan cerita klise tersebut dengan eksekusi yang baik. Dialog dalam game ini menyenangkan untuk dibaca dan memiliki porsi yang pas antara sisi serius dan humor. Ceritanya cukup sukses membuat saya penasaran, meskipun terkadang bahasa yang digunakan agak rumit atau bertele-tele.
Machina of the Planet Tree: Planet Ruler | Screenshot 3

Sistem Pertarungan Action Turn-Based

Karena mengetahui bahwa Machina of the Planet Tree: Planet Ruler dibuat dengan RPG Maker, saya mengira pertarungan dalam game ini hanyalah berupa turn-based biasa. Ternyata saya salah besar. Tak disangka-sangka,gameplay di sini justru menjadi hal yang paling menarik! Sebagai gambaran singkat, sistem pertarungan di game ini bisa dibilang gabungan antara Chrono Cross dan Star Ocean.
Pertarungan berlangsung secara turn-based dengan sistem yang unik. Setiap aksi seperti menyerang dan menggunakan item/skill bisa dilakukan dengan membayar sejumlah Cost. Kamu bisa melakukan aksi terus-menerus asalkan Cost belum habis. Ini membuat setiap giliran terasa sangat dinamis, dan memberikan elemen strategi yang cukup mendalam.
Machina of the Planet Tree: Planet Ruler | Screenshot 4
Selain sistem Cost yang unik, serangan dalam game ini pun sangat menarik. Tidak hanya berupa satu pukulan beranimasi membosankan, tapi setiap serangan akan kamu lakukan menggunakan jurus yang disebut Art. Sama seperti aksi lainnya, setiap Art memerlukan sejumlah Cost. Artinya selama Cost belum habis, kamu bisa terus-menerus mengeluarkan Art.
Penggunaan Art diperdalam lagi dengan sistem combo yang keren. Tiap selesai menyerang, kamu akan diberi jeda tujuh detik untuk melakukancombo. Bila kamu berhasil menyerang lagi sebelum jeda tersebut habis maka seranganmu akan menjadi lebih kuat. Sistem multiplikasi damage ini pada awalnya mungkin rumit, tapi bila sudah dikuasai kamu akan bisa menghajar lawan dengan damage jutaan dalam sekali combo.
Machina of the Planet Tree: Planet Ruler | Screenshot 5
Tidak berhenti sampai di situ saja, elemen strategi di sini ditambah dengan adanya parameter bernama TP. TP digunakan untuk melancarkan Art, tapi kamu juga bisa menggunakannya untuk mengaktifkan kemampuan Over-Tension.
Saat sedang Over-Tension, maka jumlah Cost yang kamu miliki akan dilipatgandakan, sehingga kamu bisa melancarkan sangat banyak Art dalam satu giliran. Melakukan Over-Tension di saat yang tepat adalah hal krusial untuk mengalahkan bos-bos monster yang kuat dan kejam.
Sebetulnya masih ada elemen gameplay lain yang menarik untuk dibahas, tapi ulasan ini akan jadi terlalu panjang. Yang jelas, pertarungan di sini sangat seru, cepat, dan menantang.
Saya tak menyangka sebuah game RPG Maker bisa menyajikan pertarungan seseru ini. Ditambah lagi, bos-bos di game ini punya kesulitan yang cukup tinggi. Berhasil meracik strategi jitu dan mengalahkan mereka rasanya sungguh memuaskan!
Machina of the Planet Tree: Planet Ruler | Screenshot 6

Kreativitas Terbatas

Setelah panjang lebar membahas cerita dan gameplay, mari kita bahas sisi artistik dari Machina of the Planet Tree: Planet Ruler. Ini adalah sisi yang menjadi nilai plus sekaligus juga nilai minus dari game ini. Hal ini terutama bisa langsung terlihat pada tampilan grafis yang digunakan.
Para karakter di Machina of the Planet Tree: Planet Ruler ditampilkan dengansprite 2D yang memiliki animasi cukup halus dan bervariasi. Sayangnya, game ini tidak mendukung tampilan resolusi tinggi. Alhasil sprite yang digunakan pun terlihat pecah. Saya sarankan kamu tidak memainkan game ini dengan layar penuh karena sprite yang ditampilkan akan terlihat agak mengerikan.
Machina of the Planet Tree: Planet Ruler | Screenshot 7
Patut disayangkan juga sprite para musuh di sini hanya menggunakan gambar diam seperti seri Final Fantasy zaman SNES. Ada beberapa musuh bos yang memiliki animasi sederhana, tapi masih jauh jika dibandingkan animasi para karakter jagoan kita. Mungkin ini masalah keterbatasan dana. Untungnya semua karakter tampil dengan ilustrasi yang keren.
Selain masalah sprite, saya rasa developer game ini juga perlu menyewa desainer antarmuka yang lebih baik. Rasanya tidak nyaman sekali melihat tampilan antarmuka yang kotak-kotak dan berantakan dengan teks di tengah pertarungan . Meskipun memang teks tersebut banyak berisi informasi berguna, sih.
Machina of the Planet Tree: Planet Ruler | Screenshot 8
Bila sisi visual game ini punya beberapa masalah, tidak demikian halnya dengan sisi audio di dalamnya. Machina of the Planet Tree: Planet Rulermemiliki sulih suara berkualitas yang membuat para karakter lebih hidup, tapi sayangnya hanya tersedia dalam bahasa Jepang. Sulih suara juga hanya muncul di pertarungan saja, tidak di dialog-dialog penting. Lagi-lagi mungkin terkendala masalah bujet.
Game ini juga memiliki musik yang bervariasi dan keren. Kamu akan menemukan lagu-lagu bernuansa fantasi, oriental, sampai dubstep di sini. Beberapa pertarungan bos bahkan diiringi lagu metal yang memacu adrenalin. Nantinya ketika kamu menamatkan game ini, sebuah lagu balada bervokal merdu siap memberikanmu ucapan selamat. Sempurna!
Machina of the Planet Tree: Planet Ruler | Screenshot 9
Machina of the Planet Tree: Planet Ruler | Screenshot 10

Kesimpulan: Game Kecil Berpotensi Besar

Sejujurnya saya tak menyangka Machina of the Planet Tree: Planet Ruler akan bisa memberikan pengalaman bermain yang begitu memuaskan. Memanggame ini masih memiliki berbagai kekurangan, terutama karena keterbatasan RPG Maker. Akan tetapi dari segi cerita, gameplay, dansoundtrackgame ini sudah sangat solid.
Developer game ini mengatakan bahwa mereka tengah mengusahakan untuk membuat dua sekuel di masa depan. Game pertama akan berupagame action, sementara satu lagi adalah JRPG dengan skala yang lebih besar dan tidak dibuat dengan RPG Maker. Saya amat sangat berharap game ini sukses di pasaran sehingga sekuelnya bisa dibuat.
Bila kamu pencinta JRPG klasik dan tidak keberatan memainkan gamedengan tampilan grafis pas-pasan, Machina of the Planet Tree: Planet Ruler adalah salah satu game yang layak masuk koleksimu. Sedikit saja tipsdari saya bila kamu memainkannya, pencet F1 untuk membuka option dan pencet F12 untuk melakukan reset.